TAJOM.ID, LUMBAN JULU – Puluhan kafe di kawasan Sungai Lumbanjulu, Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, menyajikan kuliner berstandar nasional yang halal dan dapat dinikmati oleh seluruh kalangan, Senin (09/06/2025).
Para pengelola menegaskan bahwa meskipun mayoritas warga dan pemilik kafe beragama Nasrani, mereka tetap mempekerjakan juru masak dan pelayan Muslim untuk memastikan makanan yang disajikan halal bagi setiap pengunjung.
“Tamu datang dari berbagai daerah, jadi makanan harus berstandar nasional dan halal. Karena itu, kami pekerjakan juru masak Muslim,” jelas Lia, salah satu pengelola di tempat tersebut.
Ia menambahkan bahwa tujuan utama pengelolaan kafe ini adalah menciptakan destinasi wisata baru yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata. Terlebih, kawasan Sungai Lumbanjulu dinilai memiliki potensi besar karena letaknya yang dekat dengan Geosite Air Terjun Taman Eden.
“Karena itu, kami tidak ingin sembarangan menyajikan kuliner yang tidak layak dikonsumsi oleh semua pengunjung, dengan tujuan menjaga kepercayaan masyarakat secara berkesinambungan,” ucapnya.
Selaras dengan Lia, salah satu perintis kafe sungai di kawasan tersebut, menegaskan bahwa tempat wisata ini dibangun untuk seluruh lapisan masyarakat, bukan untuk golongan tertentu. Oleh karena itu, penyajian kuliner yang halal dan sesuai standar nasional menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Pariwisata bukan hanya diperuntukkan bagi satu golongan saja, karena hak berwisata adalah milik semua orang. Jadi kualitas makanan dan kebersihannya juga harus ditentukan sesuai standar nasional yang pantas dan layak dikonsumsi semua orang,” tutur marandus.
Dirinya sangat menyayangkan perihal beredarnya isu di media sosial yang menyebutkan bahwa kuliner di kafe sungai mayoritas tidak halal. Ia menyebut bahwa informasi tersebut menyesatkan dan berpotensi mengurangi minat kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut.
“Warga Desa Sionggang Utara memiliki solidaritas tinggi dan menghargai setiap pengunjung. Kami tidak mungkin menjebak wisatawan yang datang dengan menyajikan kuliner yang tidak layak untuk dikonsumsi,” katanya.
Ia pun berharap pihak-pihak yang menyebarkan informasi keliru tersebut segera menghentikan tindakannya, demi mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata.
“Dukunglah pariwisata di Toba agar lebih maju lagi. Jangan rusak citra kafe sungai yang menjadi salah satu ikon pariwisata yang tengah berkembang, di mana jumlah pengunjungnya terus meningkat berkat kuliner berstandar nasional,” ungkap Marandus.(*)