TAJOM.ID, JAMBI – Aksi brutal diduga geng motor kembali terjadi di Kota Jambi. Melky Tambunan (30), seorang tukang parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, menjadi korban penyerangan saat berupaya membantu seorang pelajar SMK melaporkan aksi pembacokan yang dialami temannya. Peristiwa ini terjadi di dua lokasi berbeda pada Senin (13/5/2025) malam.
Informasi yang dihimpun Waspada Jambi, kejadian bermula sekitar pukul 21.00 WIB di Jalan Letjen Suprapto, Telanaipura. Dua remaja, AR (15) dan DF (16), yang tengah berboncengan motor, tiba-tiba dikejar oleh tiga remaja yang juga berboncengan satu sepeda motor. Tanpa alasan jelas, salah satu pelaku menebaskan senjata tajam ke arah AR, mengenai tangan kanannya hingga mengalami luka serius.
Usai kejadian, AR dilarikan ke RSUD Raden Mattaher untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara itu, DF berniat melaporkan peristiwa pembacokan yang dialami temannya ke Polsek Telanaipura, yang berlokasi di belakang rumah sakit. Merasa khawatir untuk pergi seorang diri, DF meminta bantuan Melky Tambunan, seorang tukang parkir yang bertugas malam itu, untuk menemaninya ke kantor polisi.
Keduanya kemudian berboncengan motor menuju Polsek Telanaipura. Ironisnya, saat melintasi kembali Jalan Letjen Suprapto, mereka kembali berpapasan dengan pelaku yang diduga masih berada di sekitar lokasi. Para pelaku langsung melakukan pengejaran terhadap DF dan Melky hingga ke depan markas Polsek Telanaipura.
Kanit Reskrim Polsek Telanaipura, Ipda Swando Panggabean, membenarkan adanya dua rangkaian peristiwa tersebut.
“Benar, kejadian pertama di perempatan RS Raden Mattaher dengan korban DF dan AR yang mengalami luka bacok. Kejadian kedua terjadi di depan Polsek Telanaipura dengan korban Melky dan DF,” jelas Ipda Swando kepada Waspada Jambi, Selasa (13/5/2025).
Lebih lanjut, Ipda Swando menerangkan bahwa saat dikejar di depan Polsek, Melky dan DF berusaha menghindar dari sabetan senjata tajam pelaku. Mereka bahkan sampai terjatuh dari sepeda motor. Nahas, kepala Melky membentur trotoar jalan saat terjatuh.
“Luka yang dialami saudara Melky bukan akibat sabetan senjata tajam, melainkan karena benturan keras di kepala saat terjatuh,” ungkapnya. Akibat insiden tersebut, Melky harus dilarikan ke RSUD Raden Mattaher untuk mendapatkan perawatan intensif akibat luka di kepalanya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku. Dugaan sementara, motif penyerangan adalah dendam, mengingat adanya kemungkinan para korban dan pelaku saling mengenal. “Untuk motif, dugaan awal ada indikasi dendam, mungkin saling kenal. Namun, ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Ipda Swando. (*)