TAJOM.ID, MENDALO – Literasi kesehatan reproduksi dan seksual di kalangan remaja menjadi perhatian serius berbagai pihak. Minimnya akses informasi dan layanan konseling mendorong Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi (UNJA) menggelar Workshop Konselor Sebaya sekaligus Launching Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) pada Selasa, 17 Juni 2025, di Aula Lantai 3 Gedung UNIFAC, Kampus UNJA Mendalo. Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan Pusat Informasi Konseling Remaja Universitas Jambi 2025”.
Acara dihadiri oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNJA, Prof. Dr. Supian, S.Ag., M.Ag., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Drs. Nelyahardi, M.Pd., serta para dosen dan mahasiswa dari prodi terkait. Hadir pula sebagai narasumber Kepala BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, M.Kes., Koordinator Prodi BK Universitas Sriwijaya, Fadlina Rozzaqyah, M.Pd., serta sejumlah perwakilan Forum GenRe (Generasi Berencana) Indonesia Provinsi Jambi. Sebanyak 200 peserta mengikuti kegiatan ini secara daring dan luring, mayoritas berasal dari Himpunan Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling UNJA.
Dalam kesempatan tersebut, Program Studi Bimbingan dan Konseling UNJA juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (MoA) dengan BKKBN Provinsi Jambi sebagai bentuk dukungan atas peluncuran PIK-R di UNJA. PIK-R akan dikelola oleh, dari, dan untuk remaja, dengan tujuan memberikan layanan informasi dan konseling terkait perencanaan kehidupan berkeluarga serta berbagai kegiatan penunjang lainnya.

Dekan FKIP UNJA, Prof. Dr. Supian, S.Ag., M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya keberadaan pusat informasi ini untuk mendukung kesehatan mental dan reproduksi mahasiswa.
“Ke depannya harus berani. Keberanian itu dari segi agama juga diajarkan. Harus berani melaporkan, untuk mengurangi resistensi mengenai hal-hal yang kurang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pengendalian diri pada remaja sebagai upaya pencegahan perilaku berisiko.
“Memasuki masa remaja seperti memasuki belantara yang berbeda dari masa sebelumnya. Kehadiran teman sebaya seperti menemukan teman senasib ketika sedang merasa sendirian di hutan belantara. Diperlukan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya agar informasi dapat disampaikan dengan tepat dan mampu menjadi tempat curhat dan diskusi yang nyaman,” katanya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kehadiran PIK-R mampu mewujudkan Universitas Jambi sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mendukung kesehatan sosial dan emosional mahasiswa. PIK-R menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, sehat, dan nyaman bagi seluruh sivitas akademika.(*)





















