TAJOM.ID, MENDALO – Fakultas Hukum (FH) Universitas Jambi (UNJA) menggelar opening ceremony UNJA Law Fair (ULF) 6.0 Tahun 2025 dengan mengusung tema “Transformasi Hukum Sumber Daya Alam untuk Mewujudkan Keadilan Progresif”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Lantai 1 Gedung UNIFAC UNJA Mendalo, Rabu (18/6/2025).
Acara pembukaan dihadiri oleh Dekan FH UNJA Dr. Hartati, S.H., M.H., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. A. Zarkasi, S.H., M.Hum., Kepala Bagian Umum serta Subkoordinator Akademik dan Kemahasiswaan Hj. Maijarinis, S.E., M.M., para dosen, tenaga kependidikan, tamu undangan, dan mahasiswa peserta kegiatan.
ULF 6.0 merupakan agenda tahunan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Law Science Organization bekerja sama dengan FH UNJA. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang kepenulisan, debat berbahasa Inggris, simulasi persidangan, serta meningkatkan wawasan hukum melalui kegiatan talkshow dan webinar.
Tahun ini, terdapat empat cabang lomba yang dipertandingkan, yaitu Debat Konstitusi, Kompetisi Esai Hukum Nasional, Internal Moot Court Competition, dan English Speech Contest. Sebanyak 45 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia berpartisipasi sebagai delegasi dalam ULF 6.0.
Dekan FH UNJA, Dr. Hartati, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut serta harapan agar ULF 6.0 mampu menjadi wadah edukasi hukum yang progresif.
“Melalui kegiatan ini kita bisa memberikan pemahaman, informasi, kesadaran hukum kepada masyarakat dan semua pihak. Kita bisa berperan secara aktif adalah salah satu tujuan diadakan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuan dan tema serta sesuai dengan visi misi FH UNJA, transformasi sumber daya alam dan mewujudkan keadilan progresif,” ungkap Dr. Hartati.
Senada dengan itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. A. Zarkasi, berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas mahasiswa, baik dari sisi akademik maupun praktik.
“Setiap kegiatan mahasiswa terutama yang bertujuan meningkatkan skill dan soft skill dapat memberikan kontribusi yang nyata, baik bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi lembaga. Semoga kegiatan ini menghasilkan output yang tidak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Zarkasi.
Direktur Law Science Organization, Niki Khairunnisa, menegaskan bahwa ULF bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga ruang pengembangan diri yang holistik bagi mahasiswa hukum.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat melahirkan generasi yang kritis, berintegritas, dan siap bersaing dalam dunia profesional. ULF bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi, bertukar pikiran, serta memperluas wawasan mahasiswa hukum dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Niki.(*)