TAJOM.ID, KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, menjadi salah satu dari empat kepala daerah dunia yang pada pertemuan internasional Transforming Cities with Media and Information Literacy: Accelerating UNESCO MIL Cities Meeting yang diselenggarakan secara daring oleh Markas Besar UNESCO di Prancis pada Rabu, (11/6/2025).
Pertemuan ini merupakan bagian dari program MIL (Media and Information Literacy) Cities Pilot, sebuah inisiatif global UNESCO yang melibatkan Kota Jambi dari hanya 40 kota terpilih dari berbagai negara. Program ini bertujuan untuk mendorong pembangunan kota yang inklusif dan berdaya saing melalui penguatan literasi media dan informasi.
Dalam forum tersebut, Wali Kota Jambi menyampaikan arah pembangunan Kota Jambi yang selaras dengan prinsip-prinsip MIL Cities.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tawfik Tulissi, Asisten Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi yang telah mengundang saya untuk menjadi bagian dari pertemuan ini, dan berbagi visi dan misi Kota Jambi yang terkait dengan Inisiatif Kota MIL,” ujar Dr. Maulana dalam sambutannya.
Meski baru menjabat selama empat bulan dalam periode 2025–2029, Wali Kota Maulana bersama Wakil Wali Kota Jambi, Diza Aljosha Hazra, SE, MA, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kota Jambi sebagai kota yang “BAHAGIA”, yaitu Bersih, Aman, Harmonis, Religius, Inovatif, dan Sejahtera.
“Kota Jambi adalah ibu kota Provinsi Jambi, yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 175,33 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 750.000 jiwa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan bahwa visi dan misi Pemerintah Kota Jambi sangat selaras dengan semangat MIL Cities.
“Visi kami adalah mewujudkan kota perdagangan dan jasa yang bersih, aman, harmonis, religius, dan sejahtera. Kami memiliki lima misi dan sebelas program utama untuk mendukung pencapaian visi tersebut,” ungkapnya.
Adapun lima misi Pemerintah Kota Jambi meliputi:
- Memperkuat pengelolaan infrastruktur dan lingkungan hidup serta meningkatkan pemerataan dan kualitas lingkungan secara berkelanjutan
- Meningkatkan keamanan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan
- Memperkuat kapasitas perekonomian perkotaan
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
- Memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik
Dalam forum tersebut, Wali Kota juga memaparkan lima program unggulan yang dianggap sejalan dengan prinsip MIL Cities, yaitu:
- Kartu Bahagia, pengembangan sistem aplikasi terpadu yang mencakup bantuan pendidikan, jaminan kesehatan, dan bantuan sosial
- Kampung Bahagia, pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan RT dan pengembangan ekonomi berbasis koperasi
- Kota Tangguh, pembangunan infrastruktur dan ketahanan kota berwawasan lingkungan
- Rumel, peningkatan kapasitas dan kreativitas generasi muda
- Bahagia Berbudaya, pelestarian budaya lokal dan pengembangan pariwisata berbasis warisan sejarah
Sebagai contoh implementasi nyata dari inisiatif literasi media dan informasi, Dr. Maulana menyoroti penyelenggaraan Festival Tumpah Ruah, sebuah acara kolaboratif lima hari yang merupakan bagian dari program Rumel dan Bahagia Berbudaya. Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif, budaya, serta hiburan yang memperkuat literasi masyarakat.
“Festival ini tidak hanya merepresentasikan kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi, tetapi juga mencerminkan kepedulian terhadap aspek lingkungan, serta menjadi sarana komunikasi publik yang efektif dan inklusif,” kata Wali Kota.
“Banyak informasi mengenai ekonomi, perbankan, keuangan, budaya, dan teknologi digital yang diinformasikan kepada masyarakat, dilakukan sedemikian rupa, sehingga masyarakat merasa terlibat dan bersedia untuk berpartisipasi secara sukarela,” tambahnya.
Dr. Maulana menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif MIL sebagai bagian dari strategi pembangunan Kota Jambi.
“Saya sebagai Wali Kota Jambi berharap dapat menjadi bagian dari inisiatif Kota-kota MIL dan mendapat arahan lebih lanjut untuk menjadi salah satu kota percontohan MIL,” pungkasnya.
Selain Wali Kota Jambi, forum internasional ini juga menghadirkan Wali Kota Johannesburg (Afrika Selatan) Dada Morero, Wali Kota Dubrovnik (Kroasia) Mato Franković, dan Wali Kota Athena (Yunani) Haris Doukas.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi, Mariani Yanti, SP, MDM, Ph.D, menjelaskan bahwa pertemuan ini terbagi dalam dua sesi utama. “Sesi pertama membahas kebijakan kota dalam mengimplementasikan MIL, dan sesi kedua berlangsung selama dua jam dengan pembahasan teknis mengenai program-program nyata yang dijalankan masing-masing kota,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari forum tersebut, akan dibentuk tim kerja (task force), disusun rencana aksi, serta diluncurkan MIL Action Plan di kota-kota yang tergabung dalam inisiatif ini. (*)