TAJOM.ID, GUNUNGSITOLI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, meminta agar praktik kutipan ilegal di Pelabuhan Gunungsitoli diberantas. Menurutnya, kutipan liar tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya harga barang di Kepulauan Nias.
Hal itu disampaikan Bobby Nasution seusai acara pelepasan pelayaran perdana KMP Jatra II yang dikelola PT ASDP Ferry, di Pelabuhan Angin Gunungsitoli, Jumat (13/6). KMP Jatra II akan melayani rute penyeberangan Gunungsitoli–Sibolga.
“Yang ilegal-ilegal harus kita berantas, calo, kutipan-kutipan liar dan kalau bisa kita memotong biaya-biaya lain karena ini mempengaruhi harga barang yang masuk ke Nias,” tutur Bobby, menanggapi keluhan warga terkait masih adanya calo tiket dan kutipan biaya pengangkutan barang di pelabuhan.
Gubernur juga meminta pihak pelabuhan dan kapal penyeberangan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus menurunkan harga tiket agar masyarakat semakin nyaman menggunakan jasa transportasi laut.
“Kita tingkatkan pelayanan, kalau bisa kita turunkan lagi harga transportasi ini agar masyarakat lebih nyaman menggunakannya,” ujarnya.
Sebelum kehadiran KMP Jatra II yang dikelola PT ASDP Ferry, jalur penyeberangan Gunungsitoli–Sibolga hanya dilayani oleh kapal milik PT Wira Jaya Logitama Lines yang dikelola swasta. Kehadiran ASDP sebagai BUMN diharapkan mampu menekan tarif penyeberangan.
Untuk saat ini, tarif penyeberangan ditetapkan sebagai berikut: penumpang dewasa Rp93.100, bayi Rp9.100. Untuk kendaraan, tarifnya adalah: Golongan I Rp114.000, Golongan II Rp190.000, Golongan III Rp322.500, Golongan IV penumpang Rp1.662.500 dan kendaraan barang Rp1.284.400. Sementara itu, Golongan V penumpang Rp2.357.900 dan kendaraan barang Rp2.568.800, Golongan VI penumpang Rp3.382.000 dan kendaraan barang Rp4.278.800. Untuk kendaraan Golongan VII tarifnya Rp4.943.800, Golongan VIII Rp7.318.800, dan Golongan IX atau truk trailer sebesar Rp10.592.500.
“Saya harap tarif ini masih bisa kita kaji lagi, kita tekan lagi agar lebih murah, tetapi tentu tidak mengurangi kualitas pelayanannya,” ujarnya.
Direktur Utama PT ASDP, Heru Widodo, menjelaskan bahwa KMP Jatra II sebelumnya beroperasi di rute Lembar (Nusa Tenggara Barat) – Jangkar (Jawa Timur). Kapal dengan bobot 392 GT tersebut memiliki panjang 90,7 meter, lebar 15,6 meter, dan mampu mengangkut 100 kendaraan serta 300 penumpang.
“Sebelum sampai di sini, Jatra II dicek seluruh kesiapannya di Semarang—fasilitas, mesin, dan lainnya. Kemudian di sini, kapal ini siap menjadi moda transportasi Gunungsitoli–Sibolga,” jelasnya.
Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya layanan penyeberangan baru tersebut. Menurutnya, moda transportasi laut sangat penting bagi mobilitas masyarakat dan barang di Nias.
“Kami sangat bahagia karena transportasi laut sangat penting bagi kami untuk mobilitas barang dan orang. Pelayaran ini sudah lama dinantikan warga Nias,” ujar Sowa’a.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bobby Nasution juga meninjau langsung kondisi KMP Jatra II dan menyapa para penumpang sembari membagikan bingkisan.
Turut hadir dalam acara pelepasan pelayaran perdana ini, para Bupati se-Kepulauan Nias, Ketua DPRD Gunungsitoli Adrianus Zega, jajaran Forkopimda Kepulauan Nias, serta perwakilan dari PT ASDP, PT Pelindo, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.(*)