TAJOM.ID, JAMBI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus mendorong percepatan pembangunan Base Transcaiver Station (BTS) untuk membuka akses komunikasi di pelosok desa yang belum terjamah sinyal komunikasi nirkabel.
“Pemerintah telah mengupayakan dari 2022 sampai 2025 membuat program jaringan internet masuk desa, dan program tower repeater baru terpenuhi untuk sepuluh desa,” kata Kadis Kominfo Provinsi Jambi Ariansyah di Jambi, Selasa.
Sampai sekarang, masih ada sekitar 285 daerah di Jambi yang belum memiliki jaringan, tersebar di pelosok kabupaten.
Ia mengatakan, program tower repeater (perangkat perluas sinyal) belum sepenuhnya menjawab permasalahan jaringan sinyal telekomunikasi terutama di desa-desa yang lokasinya berada pelosok.
Pemerintah provinsi terkendala dengan keterbatasan anggaran untuk membangun tower BTS, pemerintah provinsi hanya bisa membantu masyarakat memperbesar dan memperluas jaringan radius 6 Km secara bertahap.
Untuk itu, pemerintah provinsi terus mendorong percepatan pembangunan BTS melalui pengusulan ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Hanya saja, hal tersebut sulit terwujud, karena Kementerian Komdigi saat ini hanya memprioritaskan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
“Alokasi dari kementerian hanya untuk daerah 3T, sementara Jambi tidak masuk dalam kategori itu,” ungkapnya.
Untuk menyiasati permasalahan jaringan, Pemprov Jambi mendorong pemerintah kabupaten aktif mengajukan proposal ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Bantuan Teknis dan Koordinasi (Bakti) Komdigi termasuk pihak provider (penyedia layanan) mengatasi hal tersebut.(*)