TAJOM.ID, JAMBI – Kabar baik bagi calon jemaah haji dan masyarakat Jambi! Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi berencana menghidupkan kembali proyek pembangunan gedung asrama haji yang mangkrak. Gubernur Jambi, Al Haris, mengungkapkan target ambisius untuk melanjutkan pembangunan pada tahun 2026 dengan perkiraan dana sebesar Rp 18 miliar.
“Bila memungkinkan pada 2026, pemerintah provinsi akan melanjutkan pembangunan asrama itu. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 18 miliar,” tegas Gubernur Al Haris di Jambi, Jumat (9/5/2025).
Al Haris mengakui bahwa proyek pembangunan asrama haji ini sempat dilanda masalah. Namun, ia menekankan bahwa keberadaan asrama tersebut sangat penting sebagai aset daerah yang diperuntukkan bagi masyarakat Jambi, terutama para jemaah haji.
“Sepanjang asrama haji ini peruntukannya buat masyarakat Jambi dan jemaah haji, tentu ini menjadi aset pemerintah daerah. Jika ke depan pemerintah memiliki dana dan perhitungannya memungkinkan, Pemprov Jambi akan mencoba melanjutkan kembali pembangunan asrama itu melalui dana hibah,” jelasnya.
Saat ini, Pemprov Jambi tengah menghitung secara detail kebutuhan biaya pembangunan. Jika anggaran mencukupi, Al Haris optimis pembangunan dapat dilanjutkan pada tahun depan, sehingga asrama haji ini dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Gayung bersambut, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, Mahbub Daryanto, menyatakan bahwa usulan pembangunan asrama haji telah resmi dikirimkan kepada Gubernur Jambi. Ia juga memastikan bahwa permasalahan hukum terkait proyek sebelumnya telahClear berdasarkan pendapat dari Kejati Jambi dan BPKP.
“Surat usulan pembangunan asrama haji sudah dikirim ke Gubernur Jambi, serta berdasarkan pendapat dari Kejati Jambi dan BPKP, masalah tersebut sudah selesai,” ungkap Mahbub.
Saat ini, Kanwil Kemenag Provinsi Jambi tengah menunggu perhitungan rinci kebutuhan dana dari Dinas Pekerjaan Umum (PU). Setelah angka pasti didapatkan, usulan tersebut akan diserahkan kembali kepada gubernur untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.
Mahbub optimis bahwa rampungnya pembangunan asrama haji ini akan membawa dampak positif signifikan bagi kegiatan keagamaan di Jambi. Masyarakat umum pun dapat memanfaatkan fasilitas penginapan dengan tarif yang sangat terjangkau.
“Namanya punya pemerintah, untuk sewa kamar tentu kita beri subsidi, pengurangan. Kalau di hotel, masyarakat mesti bayar mahal. Di sini, kalau tidak sanggup bayar, bisa saja hanya membayar uang kebersihan. Aspek sosial itu sudah biasa di kita,” pungkas Mahbub, memberikan gambaran tentang tarif bersahabat yang akan diterapkan.
Dengan adanya rencana kelanjutan pembangunan ini, harapan masyarakat Jambi untuk memiliki fasilitas asrama haji yang representatif dan terjangkau semakin mendekati kenyataan. (*)