• Latest
  • All
  • Artikel
  • Politik
  • Pendidikan
  • Hukum

Bukan Lagi Bonus, Tapi Beban? Saat Generasi Produktif Tak Punya Arah

24/06/2025

Presiden Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta

27/06/2025

Al Haris Putuskan Tidak Maju sebagai Ketua KONI Jambi

27/06/2025

Bupati dan Wakil Bupati Toba Tinjau Jalan Longsor dan Berkantor di Desa Batu Nabolon

27/06/2025

Wabup Muaro Jambi Ikuti Daring Groundbreaking SPPG di Polresta Jambi

27/06/2025

Ketua Pokja Bunda PAUD Muaro Jambi Buka Rakor Sosialisasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah

27/06/2025

Mahasiswi FKIP UNJA Raih Prestasi di RAKERNAS dan MUSYWIL IMABSII 2025

27/06/2025

UNJA dan DPN INKINDO Jalin Kerja Sama Dukung Tri Dharma Perguruan Tinggi

27/06/2025

UNJA Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi Indonesia–Malaysia Lewat Diskusi Strategis

27/06/2025

Gubernur Sumut Apresiasi Family Gathering PWI: Wartawan Pilar Pembangunan Daerah

27/06/2025

Kominfo Sumut Apresiasi Penerangan Hukum oleh Kejati

27/06/2025
Tajom.id
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • HUKUM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Peristiwa
  • OPINI
  • ARTIKEL
Tajom.id
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • HUKUM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Peristiwa
  • OPINI
  • ARTIKEL
Home Opini

Bukan Lagi Bonus, Tapi Beban? Saat Generasi Produktif Tak Punya Arah

by Redaksi
24/06/2025
in Opini
0

Oleh : Makhmudah

TAJOM.ID – Indonesia berada di puncak bonus demografi, sebuah fase langka dalam sejarah bangsa ketika mayoritas penduduk berada di usia produktif. Menurut BPS, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia pada 2024 termasuk usia kerja (15–64 tahun). Fase ini diproyeksikan berlangsung hingga 2040. Namun, pertanyaan besar pun mengemuka: apakah Indonesia sedang memetik manfaat bonus ini, atau justru diam-diam menciptakan generasi produktif yang kehilangan arah?

Bonus demografi sejatinya adalah peluang, bukan kepastian. Ia hanya akan menjadi anugerah jika disertai dengan strategi pembangunan manusia yang sistematis dan berkelanjutan. Tanpa arah yang jelas, bonus demografi bisa berbalik menjadi bencana sosial-ekonomi: pengangguran muda, kemiskinan struktural, dan meningkatnya beban fiskal negara.

Antara Potensi dan Kenyataan

Dalam banyak wacana resmi, bonus demografi sering digambarkan sebagai peluang emas. Namun, di lapangan, fenomena pengangguran usia muda, ketimpangan digital, dan skill mismatch justru semakin nyata. Per Maret 2025, data BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka masih 6,7 persen, dengan mayoritas berasal dari kalangan muda.

“Kita punya jumlah usia produktif yang sangat besar, tapi sistem pendidikan dan pelatihan belum mampu mengarahkan mereka sesuai kebutuhan dunia kerja,” kata Dr. Rina Amalia, Ekonom UI (Seminar SDM UI, 14 Mei 2025).

Sementara itu, kondisi ekonomi makro menambah tekanan. Suku bunga tinggi akibat kebijakan moneter global membuat sektor swasta berhati-hati membuka lapangan kerja. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers 20 Juni 2025, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas, meskipun konsekuensinya adalah lambatnya ekspansi sektor riil.

Krisis Arah: Kebijakan Masih Terkotak

Pemerintah telah menjalankan berbagai program: Kartu Prakerja, pelatihan vokasional, hingga Magang Kampus Merdeka. Namun, kebijakan yang ada masih terfragmentasi, belum terintegrasi dalam kerangka besar pembangunan SDM jangka panjang.

Ekonom senior Dr. Faisal Basri, dalam diskusi LPEM UI, 7 Juni 2025, menyampaikan kritik tajam: “Kita butuh peta jalan jangka panjang, bukan program insidental. SDM bukan soal pelatihan sesaat, tapi soal arah dan visi.”

Hal senada disampaikan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, saat Forum Ekonomi Nasional, 10 Juni 2025. Beliau mengingatkan bahwa tanpa kualitas manusia yang memadai, bonus demografi hanya akan menjadi tekanan anggaran dan sumber ketimpangan.

Jalan Panjang Pembenahan SDM

Laporan McKinsey & Company pada 1 Juni 2025 menyebutkan, jika dikelola dengan strategi yang tepat, bonus demografi bisa menyumbang tambahan 1,5–2% pertumbuhan PDB tahunan hingga 2040. Namun jika gagal, Indonesia justru akan menghadapi risiko terjebak dalam jebakan pendapatan menengah (middle income trap).

Maka dari itu, investasi pada pendidikan, kesehatan dasar, literasi digital, dan kewirausahaan pemuda harus menjadi prioritas jangka panjang. Negara perlu berpikir melampaui angka statistik — menuju upaya menciptakan manusia Indonesia yang tidak hanya terampil, tetapi juga berpikir kritis, berdaya saing, dan punya arah hidup yang jelas.

Penutup

Bonus demografi bukan hadiah, melainkan tanggung jawab sejarah. Jika generasi produktif kita saat ini tidak diarahkan dan dimampukan, mereka bukan hanya akan kehilangan masa depan mereka sendiri, tetapi juga membebani masa depan bangsa.

Indonesia tidak kekurangan energi muda — yang kita butuhkan adalah peta jalan yang jelas. Agar bonus ini tetap menjadi berkah, bukan berubah menjadi beban yang diam-diam kita wariskan.

Penulis : Mahasiswa Magister Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Tags: Gen ZMagister Pendidikan EkonomiUniversitas Negeri JakartaUNJ
Share198Tweet124SendScan
Previous Post

Antisipasi Karhutla, Gubernur Jambi dan Danrem 042/Gapu Temui Kepala BNPB di Jakarta

Next Post

Walikota Jambi Gelar Coffe Morning Bersama Insan Pers, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Untuk Kota Jambi Bahagia

Related Posts

No Content Available
Next Post

Walikota Jambi Gelar Coffe Morning Bersama Insan Pers, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Untuk Kota Jambi Bahagia

Mahasiswa Fakultas Hukum UNJA Kunjungi DPRD Provinsi Jambi, Pelajari Penyusunan Naskah Akademik dan Ranperda

UNJA Gelar Evaluasi Pelaksanaan SMM-PTN Barat 2025

UNJA dan Pemkab Muaro Jambi Perpanjang Kerja Sama Strategis

Danpas 1 Korps Brimob Polri Kunjungi Polda Jambi, Perkuat Sinergitas Jaga Kamtibmas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Arsip

Kalender

June 2025
MTWTFSS
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30 
« May    
Tajom.id

Copyright © 2025 Tajom.id

  • Beranda
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Tentang Kami
  • Perlindungan

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • HUKUM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Peristiwa
  • OPINI
  • ARTIKEL

Copyright © 2025 Tajom.id