TAJOM.ID, JAMBI – Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata (IW), menilai perlu adanya rasa kekhawatiran dan kecurigaan terhadap Petrochina terkait proses pengalihan Participating Interest (PI) 10 persen di wilayah kerja Jabung.
“Meskipun sudah ada kesepakatan dalam berita acara antara Gubernur dan Presiden Direktur Petrochina International Jabung Ltd, serta beberapa bupati dan Ketua Pansus, kita kan perlu adanya rasa kekhawatiran dan kecurigaan gitu lho,” ujarnya.
IW menyebutkan, kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Ia merujuk pada surat SKK Migas yang ditujukan kepada Presiden Direktur Petrochina International Jabung Ltd, serta dua kali surat dari PT Jambi Indoguna Internasional (JII). “Tapi dalam surat penawaran itu lambat direspons,” ungkapnya.
Menurut IW, audiensi yang digelar belum lama ini berlangsung cukup singkat, namun telah menghasilkan beberapa poin kesepakatan dalam berita acara. “Tapi jangan dianggap main-main, apalagi cuma sekadar menyenangkan masyarakat Jambi tapi realisasinya di tahun ini belum terealisasi,” katanya.
IW menegaskan, DPRD melalui fungsi legislasi akan terus mendorong Petrochina agar benar-benar berkomitmen dalam mempermudah pengalihan hak PI 10 persen migas di wilayah Jabung.
“Karena ini sudah diproyeksikan dalam APBD 2025, jadi harus serius, jangan sekadar tanda tangan tapi dalam progres due diligence, open room data masih ada nanti hal-hal yang dipersulit,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan Gubernur Jambi, Al Haris, agar duduk bersama dengan beberapa bupati, khususnya Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), yang saat audiensi hanya mengirimkan perwakilan.
“Walaupun masih berproses, di daerah semua harus clear and clean dulu, karena dalam Permen Nomor 1 Tahun 2025 dipertegas jangan ada kesalahpahaman dalam pembagian hak PI tersebut, karena tujuannya kesejahteraan masyarakat Jambi,” pungkasnya.(*)