• Latest
  • All
  • Artikel
  • Politik
  • Pendidikan
  • Hukum

RPJMD Sarolangun 2025–2029: Antara Visi MAJU dan Realitas Tantangan Pembangunan

11/06/2025

Polda Jambi Gelar Rakor Lintas Sektoral, Perkuat Sinergi Wujudkan Swasembada Jagung dan Ketahanan Pangan Nasional

17/06/2025

Mahasiswa PPKN FKIP UNJA Raih Juara 1 Cabang Fahmil Qur’an Pada MTQM Universitas Jambi 2025

17/06/2025

Wali Kota Jambi Hadiri Paripurna Hari Jadi Palembang ke-1342, Dorong Kolaborasi Antar Daerah

17/06/2025

Kapolda Jambi Laksanakan Anjangsana ke Purnawirawan dan Keluarga Besar Polri dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79

17/06/2025

Wakil KSP M. Qodari dan Gubernur Al Haris Tinjau Pembangunan Sekolah Rakyat di Jambi

17/06/2025

Wagub Sani Tegaskan Pentingnya Sinergi Lintas Sektoral dalam Mendukung Ketahanan Pangan

17/06/2025

Bupati Humbahas Promosikan Potensi Wisata di Hadapan Ketua DEN dan Menteri Pariwisata

17/06/2025

Bupati Humbahas Hadiri Nederland Economic Mission di Jakarta

17/06/2025

Sekda Sudirman Harap Platform Digital Tingkatkan Posisi Petani Sawit di Pasar Global

17/06/2025

10 Mix and Match Warna OOTD yang Wajib Dicoba

17/06/2025
Tajom.id
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • HUKUM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Peristiwa
  • OPINI
  • ARTIKEL
Tajom.id
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • HUKUM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Peristiwa
  • OPINI
  • ARTIKEL
Home Opini

RPJMD Sarolangun 2025–2029: Antara Visi MAJU dan Realitas Tantangan Pembangunan

by Redaksi
11/06/2025
in Opini
0

TAJOM.ID  – Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sarolangun untuk periode 2025–2029 menjadi tonggak penting di awal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Hurmin dan Gerry Trisatwika. Rencana ini bukan sekadar dokumen formal birokrasi, melainkan peta jalan pembangunan daerah lima tahun ke depan yang akan sangat menentukan nasib masyarakat Sarolangun.

Namun, apakah RPJMD ini benar-benar akan menjadi panduan yang menyelesaikan persoalan struktural daerah, atau justru menjadi sekadar rangkaian janji politik yang kehilangan arah saat masuk tahap implementasi?

Dalam proses penyusunannya, seperti yang disampaikan oleh Plt. Kepala Bappeda Sarolangun, Hj. Maria Susanti, RPJMD ini telah melewati Forum Konsultasi Publik (FKP) dan akan segera dikonsultasikan ke DPRD serta Pemerintah Provinsi Jambi.

Penyusunan ini juga berpedoman pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2025. Secara administratif dan prosedural, ini patut diapresiasi. Akan tetapi, persoalan pembangunan tidak cukup diselesaikan melalui prosedur teknokratis semata.

Visi “Sarolangun MAJU” memang terdengar inspiratif. Namun, keberhasilan visi ini bergantung sepenuhnya pada bagaimana misi yang diturunkan diterjemahkan ke dalam kebijakan yang konkret, tepat sasaran, dan mampu menjawab persoalan mendasar di lapangan.

Misalnya, misi untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi sumber daya lokal terdengar ideal, tetapi belum ada penjelasan lebih lanjut bagaimana misi ini akan berhadapan dengan realitas dominasi ekonomi ekstraktif seperti industri sawit yang merusak lingkungan, atau bagaimana menghadapi ketimpangan ekonomi antar wilayah di kabupaten ini.

Lebih lanjut, perlu dikritisi apakah visi dan misi dalam RPJMD ini telah merespons peristiwa besar yang terjadi belum lama ini: banjir besar di awal 2024. Apakah penyusunan RPJMD mempertimbangkan kegagalan pengelolaan lingkungan yang menjadi akar banjir tersebut?

Apakah pembangunan infrastruktur yang dicanangkan benar-benar berbasis mitigasi bencana dan pemulihan ekosistem? Atau malah mengulang pola pembangunan yang eksploitatif dan reaktif?

Sejauh ini, belum tampak keberanian dalam RPJMD untuk secara eksplisit menyentuh persoalan sensitif seperti pengawasan terhadap ekspansi perkebunan sawit yang selama ini menjadi penyumbang kerusakan lingkungan di Sarolangun.

Padahal, banjir dan kerusakan ekologis tidak bisa hanya diselesaikan melalui slogan pembangunan infrastruktur atau pelayanan publik yang cepat tanggap. Diperlukan pendekatan yang lebih ekologis dan berkelanjutan, termasuk implementasi nyata dari kebijakan seperti ISPO dan RAD-KSB.

Di sisi lain, komitmen pada “pelayanan publik yang berorientasi cepat dan berakhlak” hanya akan menjadi jargon jika tidak disertai reformasi birokrasi secara menyeluruh. Masyarakat Sarolangun membutuhkan pemerintahan yang responsif, transparan, dan benar-benar hadir menyelesaikan persoalan rakyat kecil—bukan hanya sibuk menyusun dokumen, rapat koordinasi, dan seremonial formal.

Akhirnya, kita sebagai masyarakat sipil, termasuk kalangan mahasiswa, harus mengawal RPJMD ini agar tidak menjadi dokumen elitis yang hanya diketahui oleh segelintir pejabat. RPJMD harus dibuka secara luas untuk publikasi dan kritik. Rencana yang baik adalah rencana yang hidup dalam partisipasi masyarakat, bukan yang mati di meja birokrasi.

RPJMD adalah janji. Tapi janji itu hanya akan bermakna jika ditepati melalui kerja nyata dan keberanian menghadapi kenyataan. Jika tidak, maka RPJMD Sarolangun 2025–2029 hanya akan menjadi catatan panjang dari daftar mimpi yang tidak pernah terwujud.

Penulis : Muhammad Okta Prihatin | Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Jambi

Tags: Opini MahasiswaUniversitas Jambi
Share204Tweet128SendScan
Previous Post

Unit Serigala Polsek Singkut Tangkap Spesialis Bongkar Rumah Pelaku Curanmor

Next Post

Pemerintah Tegaskan Komitmen Selesaikan Masalah Sampah Sebelum 2029

Related Posts

100 Hari Kepemimpinan Al Haris, HMI Korkom Unbari: Bukan Jambi Mantap, Tapi Jambi Gelap

by Redaksi
13/06/2025
0

TAJOM.ID, JAMBI - 20 Februari 2025 lalu Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik seluruh kepala daerah se-Indonesia yang telah ditetapkan...

Islamic Center Jambi: Ketika Simbol Kesalehan Dipermainkan Oleh Tangan Kotor

by Redaksi
12/06/2025
0

TAJOM.ID - Pembangunan Islamic Center Jambi semestinya menjadi simbol spiritual dan kemajuan peradaban Islam di tanah Melayu. Namun, di balik...

Reformasi Ketatanegaraan: Menuju Demokrasi yang Lebih Bermakna

by Tim Redaksi
11/06/2025
0

TAJOM.ID, JAMBI - Maraknya kasus korupsi yang mencuat di berbagai sektor pemerintahan Indonesia kembali mengusik kesadaran publik akan rapuhnya sistem...

Next Post

Pemerintah Tegaskan Komitmen Selesaikan Masalah Sampah Sebelum 2029

Presiden Pimpin Rapat Bahas Kesiapan Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura

Presiden Prabowo Resmi Buka Indo Defence 2025 Expo & Forum

Presiden Prabowo Resmi Buka Indo Defence 2025, Tegaskan Pentingnya Pertahanan untuk Keselamatan Bangsa

Presiden Prabowo Resmikan Kendaraan Listrik Taktis MV3-EV “PANDU” Produksi PT Pindad

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Arsip

Kalender

June 2025
MTWTFSS
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30 
« May    
Tajom.id

Copyright © 2025 Tajom.id

  • Beranda
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Tentang Kami
  • Perlindungan

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • HUKUM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Peristiwa
  • OPINI
  • ARTIKEL

Copyright © 2025 Tajom.id